Kabupaten Gowa-Sulawesi Selatan merupakan salah
satu lokasi baru tahun 2012 dalam kegiatan Pelatihan Pengembangan
Kawasan Perdesaan Berbasis Masyarakat (PKPBM) yang dilaksanakan oleh
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Ditjen PMD)
Kementerian Dalam Negeri. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 17 –
19 September 2012 di Hotel Celebes Indah, Makassar diikuti oleh 40
peserta yang terdiri dari aparat desa, kader pemberdayaan masyarakat,
dan tokoh masyarakat dari lima desa di Kecamatan Tombolo Pao yaitu: Desa
Tonasa, Erelembang, Pao, Bola Romang, dan Kanreapia.
Tim Fasilitator dari PSP3-IPB, M.Syafar Supardjan, M.Kesos dan Nasyi’ah Prasetyaningsih, SP memfasilitasi pembentukan kawasan yang disepakti bersama, yaitu : Kawasan Agrowisata Sayur Mayur dan Markisa didukung Ternak Sapi. Dari penetapan kawasan tersebut, peserta pelatihan merumuskan bersama Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) yang dipaparkan oleh perwakilan peserta pada Rapat Koordinasi SKPD Kabupaten Gowa yang dihadiri oleh 36 orang SKPD sebagai rangkaian dari kegiatan pelatihan. Program-program untuk mendukung pengembangan kawasan agrowisata langsung mendapat respon dan masukan dari SKPD terkait. Salah satunya adalah program yang dirancang untuk menghidupkan kembali identitas Kabupaten Gowa sebagai sentra penghasil markisa di Sulawesi Selatan. Program tersebut lahir dari fenomena semakin berkurangnya lahan perkebunan markisa karena petani banyak beralih ke tamanan sayuran. Konversi tersebut didorong oleh harga markisa yang relatif tidak stabil dan cenderung menurun selama beberapa tahun terakhir. Senada dengan paparan perwakilan peserta pelatihan, SKPD yang hadir membenarkan kondisi tersebut dan menjelaskan upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan produksi markisa di Kabupaten Gowa. Melalui Rapat Koordinasi SKPD merupakan media komunikasi untuk mensinergiskan rencana pengembangan kawasan dengan kebijakan pemerintah daerah.
http://psp3.ipb.ac.id
Tim Fasilitator dari PSP3-IPB, M.Syafar Supardjan, M.Kesos dan Nasyi’ah Prasetyaningsih, SP memfasilitasi pembentukan kawasan yang disepakti bersama, yaitu : Kawasan Agrowisata Sayur Mayur dan Markisa didukung Ternak Sapi. Dari penetapan kawasan tersebut, peserta pelatihan merumuskan bersama Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) yang dipaparkan oleh perwakilan peserta pada Rapat Koordinasi SKPD Kabupaten Gowa yang dihadiri oleh 36 orang SKPD sebagai rangkaian dari kegiatan pelatihan. Program-program untuk mendukung pengembangan kawasan agrowisata langsung mendapat respon dan masukan dari SKPD terkait. Salah satunya adalah program yang dirancang untuk menghidupkan kembali identitas Kabupaten Gowa sebagai sentra penghasil markisa di Sulawesi Selatan. Program tersebut lahir dari fenomena semakin berkurangnya lahan perkebunan markisa karena petani banyak beralih ke tamanan sayuran. Konversi tersebut didorong oleh harga markisa yang relatif tidak stabil dan cenderung menurun selama beberapa tahun terakhir. Senada dengan paparan perwakilan peserta pelatihan, SKPD yang hadir membenarkan kondisi tersebut dan menjelaskan upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan produksi markisa di Kabupaten Gowa. Melalui Rapat Koordinasi SKPD merupakan media komunikasi untuk mensinergiskan rencana pengembangan kawasan dengan kebijakan pemerintah daerah.
http://psp3.ipb.ac.id
Terima kasih untuk postingannya...
BalasHapusSaya mohon bisa dijabarkan lebih detail lagi kabupaten2 PKPBM tahap 1 dan tahap 2 dan hasil yang diperoleh..atau web yang direferensikan untuk penjelasan tersebut..
Terima kasih atas perhatiannya