Halaman

Kamis, 13 September 2012

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan: Kajian Kualitatif Pengaruh Rembesan Program PNPM LMP Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan – Institut Pertanian Bogor

Untuk mencapai tujuan pembangunan, pemerintah telah membuat berbagai program termasuk di dalamnya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan telah dimulai sejak tahun 2007. Program ini merupakan kalanjutan dari Program Pengembangan Kecamatan (PPK). Program Pengembangan Kecamatan (PPK) sebagaimana dipublikasikan dalam website World Bank1, merupakan program nasional pemerintah Republik Indonesia, yang dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan, memperkuat kelembagaan masyarakat dan pemerintah daerah, dan meningkatkan tata kelola pemerintahan. PPK dimulai tahun 1998 pada saat terjadi pergolakan politik dan krisis keuangan yang luar biasa, PPK berjalan sampai tahun 2009. Semua kegiatan PPK memungkinkan masyarakat untuk memilih sendiri kegiatan yang mereka butuhkan dan mereka inginkan. Mengikuti kesuksesan PPK, pemerintah melanjutkan dengan PNPM-Perdesaan untuk membantu meningkatkan kehidupan masyarakat perdesaan. Prinsip-prinsip dalam PNPM-Perdesaan sama dengan PPK. PNPM-Perdesaan mempunyai berbagai tipe kegiatan, dan salah satunya adalah PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan (PNPM-LMP). PNPM-LMP merupakan program pilot yang didesain untuk mencapai pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Secara operasional, pendekatan yang digunakan dalam PNPM-LMP sama dengan PNPM-Perdesaan yaitu community-driven development (CDD). PNPM-LMP berbeda dengan PNPM Perdesaan dalam hal lokasi yang ditetapkan, yaitu di 8 provinsi yang terdiri dari 78 kecamatan dan 27 kabupaten. Provinsi yang dimaksud adalah Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.
Dengan bantuan hibah luar negeri untuk 3 siklus (2008, 2009, dan 2010), masyarakat yang berpartisipasi sudah mengembangkan lebih dari 1,600 sub proyek lingkungan dengan total dana sebesar USD 15,5 juta (TOR on Spillover Effects WB, 2012 dan http://go.worldbank.org/1X09Y4N3V0). Selama implementasi PNPM-LMP dari tahun 2008 sampai 2011, monitoring dan evaluasi proyek telah dilakukan oleh World Bank melalui beberapa lembaga. Untuk menilai pengaruh dari PNPM-LMP pada masyarakat yang lebih luas, penilaian tidak hanya dilakukan pada penerima manfaat program (beneficiaries) tapi juga pada non penerima manfaat program (non beneficiaries). Selain itu penilaian pengaruh dari PNPM-LMP terhadap PNPM-Perdesaan juga diperlukan untuk mengetahui apakah PNPM-LMP berpengaruh atau tidak terhadap PNPM-Perdesaan. Dari penilaian tersebut, akan bisa dianalisa faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan proyek dalam konteks pengelolaan sumber daya alam (Natural Resouces Management), peningkatan kesadaran dan perubahan perilaku masyarakat terhadap konservasi lingkungan, termasuk peningkatan ekonomi masyarakat berbasis sumber daya alam (Income Generate Activity) .
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai pengaruh rembesan dari PNPM-LMP di lokasi pilot terhadap masyarakat non penerima manfaat program (non beneficiaries) di desa target dan desa sekitarnya di level desa dan kecamatan; dan menilai pengaruh PNPM-LMP terhadap PNPM-Pedesaan. Hasil penelitian akan berkontribusi terhadap penilaian secara menyeluruh mengenai dampak program pilot PNPM-LMP dan potensinya untuk bisa direplikasi di daerah lain.
Penelitian dilakukan di tingkat desa yang menjadi lokasi program pilot PNPM-LMP. Dari 8 provinsi, dipilih lokasi yang mewakili keragaman sub proyek untuk setiap kategori termasuk di dalamnya pengelolaan sumber daya alam (natural resouces management -NRM), konservasi lingkugan, energi terbarukan, dan peningkatan kapasitas SDM dan pelatihan yang dilaksanakan pada tahun 2008 di Sulawesi dan tahun 2010 di Sumatra.
Penelitian difokuskan pada tujuan implementasi PNPM-LMP, keberlanjutan program dalam konteks pengelolaan sumberdaya alam dan efektifitas PNPM-LMP dalam meningkatan kesadaran masyarakat non penerima manfaat program (non beneficiaries) terhadap konservasi lingkungan, peningkatan pendapatan masyarakat berbasis sumber daya alam, ekonomi, mata pencaharian, sosial, dan biofisik.
Penelitian dimulai pada bulan Mei 2012 dan saat ini ( Juli 2012) sedang dalam tahap pengumpulan data di lapangan. Penelitian diperkirakan akan rampung pada bulan Agustus 2012.

http://psp3.ipb.ac.id 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar