Halaman

Jumat, 14 September 2012

Pelatihan PKPBM Tahap 1 di Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara

Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Ditjen PMD) Kementerian Dalam Negeri menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pengembangan Kawasan Pedesaan Berbasis Masyarakat (PKPBM) tahap I di Kabupaten Kolaka – Sulawesi Tenggara. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 10 – 14 September 2012 di Hotel Sutan Raja – Kolaka ini merupakan kegiatan dalam memfasilitasi keberdayaan masyarakat berbasis optimalisasi potensi wilayah dalam proses pembangunan kawasan. Tim Fasilitator dari PSP3 dan PMD memfasilitasi 39 orang peserta yang terdiri dari unsur aparatur desa dan tokoh masyarakat Kecamatan Tanggetada – Kolaka. Proses fasilitasi dilakukan melalui metode PRA yang menghasilkan pembentukan kawasan berdasarkan kesepakatan di tingkat peserta, yaitu : Kawasan Minapolitan didukung Agrohortikultur Padi Sawah dan Lada. Dari penetapan kawasan tersebut, peserta merumuskan Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) yang disinergiskan dengan Program Pembangunan Daerah (Propeda) sebagai imlementasi pembangunan kawasan.
Dalam rangkaian acara PKPBM dilakukan rapat koordinasi SKPD Kabupaten Kolaka. Rapat ini membahas rumusan hasil pelatihan yang dipaparkan langsung oleh perwakilan peserta (Andi Mukhlis dan Zaenal Hasan) di hadapan para SKPD, yaitu potensi, permasalahan dan RKTL kawasan. Dalam Rapat ini diawali dengan pemaparan dari moderator, yaitu Dr. Sofyan Sjaf (PSP3 IPB) tentang ide dasar, kebijakan, dan proses pelaksanaan PKPBM sebagai pengantar diskusi dalam rapat evaluasi RKTL, tujuannya yaitu dalam rangka memperoleh tanggapan dari SKPD sebagai upaya mensinergiskan dengan program sektor terkait, antar sektor, dan lintas sektor sehingga menghasilkan penajaman RKTL yang sesuai dengan kebijakan daerah. Moderator memberikan kesempatan bagi perwakilan peserta memaparkan hasil-hasil pelatihan kemudian SKPD memberikan respon terhadap bahan pemaparan tersebut antara lain: Dinas Pertanian, Hortikultura dan Peternakan, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Badan Penanggulangan Bencana, Dinas Perhubungan, Dinas Perkebunan dan Kehutanan, Dinas Perikanan dan Kelautan,Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan sebagainya.
SKPD menilai bahwa identifikasi potensi dan permasalahan yang dirumuskan peserta sudah sesuai dengan kebijakan daerah, yaitu : perikanan dan pertanian dalam arti luas. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan pengembangan pertanian, misalnya : padi sawah perlu ada pencetakan sawah-sawah baru yang dianggarkan oleh pemerintah pusat, namun ada syarat-syarat teknis yang perlu dipenuhi. Kemudian lahan-lahan yang ada di kawasan bisa dikembangkan tanaman palawija, untuk peternakan bisa dikembangkan penggemukan sapi yang tidak hanya digembalakan. Kemudian juga tanaman buah-buahan perlu juga dikembangkan, yaitu : durian yang perlu dikembangkan ke desa-desa lain.
Pengembangan sektor perikanan diupayakan fokus pada rumput laut, keramba, ikan, teripang dikembangkan lebih besar lagi. Ini membutuhkan perhatian semua sektor. Kemudian kepiting dan kerapu juga sangat bagus, Penguatan kapasitas perlu studi banding di kecamatan Bolo – Kolaka, mungkin ini bisa arena belajar disana. Berbagai respon dan masukan lainnya dari SKPD dijadikan bahan perbaikan oleh para peserta dalam mencapai sinergitas program dengan pemerintah daerah.

http://psp3.ipb.ac.id 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar